search

Rabu, 25 Juni 2014

TARGET PRODUKSI DAN PEMASARAN PT SEMEN GRESIK


BAB III
TARGET PRODUKSI DAN PEMASARAN


3.4   Target Produksi
Target produksi adalah suatu proses dimana dari kegiatan penambangan tersebut telah menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi. Maka pada awalnya target produksi PT. Semen Gresik memiliki nilai berkapasitas 250.000 ton/tahun dengan kemungkinan perluasan di masa yang akan datang. Setelah ± dua tahun pelaksanaan pembangunan proyek tepatnya pada tanggal 7 Agustus 1957 Presiden Soekarno meresmikan pabrik Semen Gresik dengan kapasitas 250 ton/tahun.
Pada tahun 1961, pabrik Semen Gresik melakukan perluasan yang pertama dengan menambah satu tanur pembakaran sehingga kapasitas produksi meningkat menjadi 375.000 ton/tahun. Pada tanggal 17 April 1961, status NV. Semen Gresik berubah menjadi perusahaan negara, yaitu PN. Semen Gresik. Dan terakhir tanggal 24 Oktober 1969, statusnya berubah lagi menjadi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. hingga sekarang.
Pada tahun 1972, pabrik Semen Gresik melakukan perluasan yang kedua dengan menambah satu buah Kiln sehingga kapasitasnya menjadai 500 - 600 ribu ton/tahun. Kedua Kiln di atas adalah untuk proses basah. Pada tahun 1979, dilakukan perluasan ketiga dengan menambah dua buah Kiln untuk proses kering, sehingga kapasitas produksi menjadi 1,5 juta ton per tahun. Pada tahun 1988, dilakukan konversi bahan bakar dari minyak ke batubara sebagai upaya untuk menekan biaya bahan bakar. Pada bulan Juli 1991 semen Gresik menjadi BUMN pertama yang go public.
Optimalisasi pabrik Semen Gresik dilakukan pada tahun 1992 dengan mengganti jenis Suspension Preheater dari Gepol menjadi Cyclone, sehingga kapasitas terpasang pabrik Semen Gresik Unit I dan II menjadi 1,8 juta ton per tahun.
Pada tanggal 24 September 1994 peresmian Tuban I dengan kapasitas 2,3 juta ton semen pertahun oleh Presiden Soeharto. Bulan September 1995, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk melakukan penjualan sahamnya kepada masyarakat untuk kedua kalinya sehingga komposisi kepemilikan saham menjadi 65 % milik Pemerintah dan 35 % milik masyarakat. Berkat disiplin dan kerjasama yang baik di antara para karyawan, maka pada tanggal 29 Mei 1996 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk Unit I, II dan III di Gresik dan Tuban. Semen Gresik menjadi BUMN pertama yang berubah status menjadi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk pada tanggal 23 Oktober 1996.
Pada tanggal 17 April 1997 dilakukan peresmian pabrik Semen Gresik Tuban II oleh Presiden Soeharto. Pabrik ini mempunyai kapasitas 2,3 juta ton/tahun.
Pada tanggal 20 Maret 1998, Presiden Soeharto meresmikan pabrik Semen Tuban III yang juga berkapasitas 2,3 juta ton/tahun. Salah satu alasan didirikannya Unit III di Tuban ini adalah struktur geografis kota Tuban dan sekitarnya, yaitu pegunungan kapur yang mempunyai kemungkinan dilakukan penggalian bahan baku sampai dengan seratus tahun mendatang. Dengan berdirinya pabrik Semen Gresik Unit III ini, maka total kapasitas produksi menjadi 6,9 juta ton/tahun.
3.5     Pemasaran
Daerah pemasaran PT. Semen Gresik terbagi atas dua, daerah pemasaran, yaitu :


1.       Dalam Negeri
Daerah pemasaran PT. Semen Gresik saat ini untuk type I Super Masonry Cement adalah meliputi seluruh wilayah propinsi Sumatera, Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Setatan, Kalimantan Barat, dan Bali. Sedangkan type khusus ( type II, III, V, dan jenis Oil Well Cement pemasarannya di samping daerah di atas juga dilakukan ke daerah lain di Indonesia sehingga seluruh proyek proyek yang menggunakan semen jenis khusus dapat disupply.
2.       Luar Negeri
Apabila supply dalam negeri telah mencukupi, maka kelebihannya akan di ekspor. Untuk ekspor selama ini PT. Semen Gresik telah mensupply ke negara Bangladesh, Taiwan, Papua Nugini, Maldives, Mauritus, Philipina, dan lain-lain. PT. Semen Padang hampir 63 % mendisribusikan semen melalui angkutan laut dalam kemasan sak dan curah, sedangkan selebihnya menggunakan angkutan darat dalam kemasan sak, big bag, dan curah. Distribusi ke daerah pasar metalui angkutan darat seperti ke daerah Sumatera Barat, Tapanuli Selatan, Riau daratan, Bengkulu, dan Jambi dikantongkan di pabrik pengantongan Teluk Bayur. Disamping pengantongan (Packing plant) di Teluk Bayur PT. Semen Gresik juga mempunyai packing plant di Belawan, Batam, dan Tanjung Priok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar